Rabu, 21 November 2012

Because You Are My Everything



Tak ada yang lebih indh selain memilikimu ,
Menyayangimu ,dan mencintaimu…
Disini pun aku hanya dapat mengagumimu ,
Mengistimewakanmu ,dan mempertahankanmu…
Karena kamu adalah alasan mengapa duniaku ini ada…
                                    Jika ada kata yang lebih dari diatas sayang dan cinta
                                    Pasti akan kuberikan itu untukmu…
                                    Karena rasaku ini untukmu melebihi rasa cinta ,sayang ,
                                    Dan kerinduan yang pernah ada…
                                    Tujuanku pun adalah hanya ingin selalu bersamamu ,
                                    Dan kuharap semuanya akan selamanya…
Karena kamu lah bidadari dipagi cerahku…
Kamulah malaikat diterik siangku…
Kamulah ratu disore senjaku…
Dan kamulah dewi dimalam larutku…
Because you are my everything…

Hubungan Motivasi , Komunikasi , Konflik , Kepemimpinan , dan Pengembangan Karir terhadap Kinerja



BAB I . TEORI

A.MOTIVASI
TEORI MOTIVASI MENURUT DOUGLAS MC GREGOR.

Douglas Mc Gregor menemukan teori X dan Y setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Ada empat asumsi yang dimiliki oleh manager dalam teori X, yaitu:
1. karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya
2. karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan
3. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal (asumsi ketiga)
4. sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi

Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu:
1. karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain
2. karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan
3. karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung-jawab
4. karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

B. KOMUNIKASI
TEORI KOMUNIKASI MENURUT LOUIS FORSDALE

Menurut Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.


C.KONFLIK
TEORI KONFLIK MENURUT ROBBIN
keberadaan konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik tersebut telah menjadi kenyataan.
D.KEPEMIMPINAN
TEORI KEPEMIMPINAN MENURUT MOEJIONO
          Moejiono memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist) cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.

E.PERKEMBANGAN KARIER
TEORI PERKEMBANGAN KARIR MENURUT GLINZBERG
Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) pada umumnya dipandang sebagai ahli pertama yang melakukan pendekatan terhadap teori pilihan okupasi (occupational choice) dari sudut pandang perkembangan. Tim ini, yang terdiri dari seorang ekonom, seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, melakukan pengetesan dan mengembangkan sebuah teori pilihan okupasi.
Dalam mengembangkan teorinya, Ginzberg et al. menginvestigasi secara empirik sejumlah sampel yang memiliki kebebasan memilih suatu okupasi. Sampel tersebut terdiri dari laki-laki yang berasal dari kelas menengah ke atas di daerah perkotaan, dari keluarga Protestan atau Katolik keturunan Anglo-Saxon, yang tingkat pendidikanya berkisar dari kelas enam hingga pasca-sarjana. Karena pemilihan sampel tersebut sangat terbatas, maka konklusi hasil penelitian ini hanya dapat diaplikasikan secara terbatas pula. Secara spesifik, pola perkembangan karir perempuan dan etnik minoritas ataupun mereka yang berasal dari daerah pedesaan dan kaum miskin tidak menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, konklusi yang dihasilkan dari studi ini belum tentu dapat diaplikasikan pada populasi selain dari yang diwakili oleh sampel yang disebutkan.
Kelompok Ginzberg menyimpulkan bahwa pilihan okupasional merupakan proses perkembangan, yang pada umumnya mencakup kurun waktu selama enam hingga sepuluh tahun, yang dimulai dari sekitar usia 11 tahun dan berakhir sesudah usia 17 atau awal masa dewasa. Terdapat tiga periode atau tahapan dalam proses pemilihan okupasi yaitu periode fantasy, tentative, dan realistic Dengan karakteristik sebagai berikut.
Tahapan-tahapan atau Periode dalam Studi Ginzberg Periode Usia Karakteristik. Fantasi Masa kanak-kanak (sebelum usia 11 tahun) Murni berorientasi bermain pada tahap awal. Menjelang akhir tahap ini bermain menjadi berorientasi kerja. Tentatif Awal masa remaja (usia 11-17 tahun) Proses transisi yang ditandai oleh pengenalan secara gradual terhadap persyaratan kerja. Pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja, nilai dan perspektif waktu. Realistik Pertengahan masa remaja (usia 17 tahun) hingga awal masa dewasa Pengintegrasian kapasitas dan minat. Kelanjutan perkembangan nilai-nilai. Spesifikasi pilihan okupasi. Kristalisasi pola-pola okupasi.

BAB II. PEMBAHASAN

A.MOTIVASI
MOTIVASI adalah berasal dari pada perkataan Bahasa Inggeris -"MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah "MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam surat khabar, kerap pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif disini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan itu dilakukan.

B.KOMUNIKASI

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

C.KONFLIK

konflik adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.

D.KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan atas berhasilnya suatu organisasi atau usaha, sebab kepemimpinan yang sukses, menunjukan bahwa pengelolaan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan sukses pula, berikut ini artikel beberapa pengertian kepemimpinan yang coba saya posting.
Kepemimpinan (Leadership) yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat diciptakan integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai sasaran yang maksimal.

E.PERKEMBANGAN KARIR
Pengembangan karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/ jabatan seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian rangkaian dari posisi/ jabatan yang ditempati selama masa kehidupannya. Posisi itu ditempatnya selama kehidupannya, sejak awal memasuki suatu organisasi/ perusahaan, sampai saat berhenti,


 BAB III. PENUTUPAN

1.KESIMPULAN

Jadi Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan, dan Pengembangan Karier terhadap Kinerja sangat berpengaruh karena di dalam dunia kerja tidak hanya mengandalkan kecerdasan saja tetapi mengandalkan semangat, keinginan dan keihklasan dalam bekerja sangat dibutuhkan. Didalam dunia kerja juga harus memiliki jiwa kepemimpinan karena bukan tidak mungkin kalau kita akan menjadi sosok yang di patuhi, di segani ,karena mempunyai peran penting dalam suatu kelompok. Dan pengembangan karieruntuk kinerja kerja merupakan hal yang penting, karena dengan adanya pengembangan karier dapat meningkatkan kinerja kerjanya.
   
2. REFERENSI
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/23/pkjsk/

Senin, 01 Oktober 2012

KARTEL


KARTEL
Kartel Adalah persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kartel identitas masing-masing perusahaan masih utuh dan tetap berdiri sendiri. Bentuk-bentuk kartel adalah kartel daerah (pembagian daerah pemasaran), kartel produksi (penentuan luas produksi), kartel kondisi (pengaturan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, pemberian diskon, dan sebagainya), kartel pembagian laba (penentuan cara pembagian dan besarnya laba), dan kartel harga (penentuan harga minimal).

sering terbentuk oleh para peserta tender bertujuan untuk memanipulasi pemenang tender, yang menguntungkan salah satu anggota kartel tersebut. Praktik yang juga digolongkan sebagai korupsi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa adanya keterlibatan pejabat Negara didalamnya. Sementara, kolusi biasanya merupakan bentuk kesepakatan dari peserta tender untuk menetapkan giliran pemenang tender atau kesepakatan pembayaran kompensasi kepada pihak yang kalah dalam tender karena memasukan penawaran yang lebih tinggi.

Contoh: praktik monopoli dan persaingan usaha, kesepakatan dalam penetapan dan kenaikan harga, serta pembagian pasar
·         STRUKTUR/SKEMA/BAGAN ORGANISASI
1. Functional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan fungsinya masing-masing. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
- Fokus pada pembagian tugas berdasarkan fungsi bagiannya masing-masing.
- Komunikasinya menggunakan bottom-top communication sehingga control atasan terhadap bawahan lebih mudah, sederhana, dan tidak berulang-ulang.
- Masing-masing bagian cenderung hanya fokus pada bidang kerja masing-masing dan komunikasi antar bagian cenderung kurang terbuka.
- Pergerakan dan komunikasi tiap-tiap bagian masih tersekat-sekat.
- Biasanya ditemukan pada organisasi-organisasi yang memproduksi barang.
2. Project/Divisional Organization Structure, yakni struktur organisasi dimana pembagian divisinya berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
- Fokus pada pembagian berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan.
- Masing-masing kegiatan proyek mempunyai struktur sendiri, mulai dari pemimpin proyek sampai divisi-divisinya.

- Komunikasi di dalam proyek lebih terkendali dan fungsi pengawasan pemimpin proyek  terhadap proyeknya juga mudah.
- Dibutuhkan lebih banyak SDA untuk masing-masing proyek.
- Ada kemudahan dalam memasukkan konsultan luar (outsourcing) dalam pengerjaan proyek.
- Setiap karyawan dituntut untuk mempunyai rasa tanggung jawab dan inisiatif yang tinggi.
- Kurang cocok untuk organisasi yang membutuhkan banyak proses administrasi dan birokrasi.
3. Matrix Organization Structure, yakni struktur organisasi gabungan dari Functional dan Projectized Structure Organization. Berikut adalah beberapa penjelasan tentang tipe ini :
- Terdapat pembagian berdasarkan proyek/kegiatan yang sedang dijalankan.
- Namun tetap menggunakan SDA dari tiap divisi yang kesemuanya secara bersama-sama menangani semua proyek.
- Pemanfaatan SDA-nya efisien karena anggota mempunyai pekerjaan yang tetap walau proyek telah selesai.
- Komunikasi dan sharing antar divisi lebih baik dibandingkan dengan tipe fungsional.
- Ada keterlibatan stakeholder yang kuat.
- Pembagian SDA harus jelas untuk setiap proyeknya, jangan sampai terjadi “rebutan SDA”.
- Setiap anggota berkecimpung di setiap proyek yang ada, sehingga komunikasi mereka terhadap setiap atasannya yang notabene lebih dari satu bisa jadi membingungkan.

Ada tiga sub dari tipe ini, diantaranya :

1. Weak Matrix => peran Manajer Proyek kuat, peran Manajer Fungsional lemah. Manajer Fungsional hanya sebagai penyedia SDA yang ada.
Contohnya : 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigN1KZj2fW9r6QLo57jiTNuOGvxhyLI-rAQvn1FWtdtwXicfr20f6nHSF2HEgDUgckzQ8kr_3KsJTQq1WSANDCgnJxshc1K4Ui27v_0e6_NIXgj-zFVvBQWj4E-iSfdWgrKbgXFQPNzmH-/s400/orgex1.jpg



2. Balanced Matrix => peran Manajer Proyek dan Manajer Fungsional setara.
Contohnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh99kAUtEeW1XRTq9J8MZoFsPy-QlqBo6OxxrfwD5LLDOn8zzFebiSpHTY5TL80eQe5apjHnCSXRTxnskO4br5eeLg9-wGNJOQZt5p6BToHfjyLbOoqLnpVCUtuhJqnZ5bni1zeeK8x7W6f/s400/orgex2.jpg
3. Strong Matrix => peran Manajer Proyek lemah, peran Manajer Fungsional kuat. Manjer Proyek hanya sebagai koordinator proyek.
Contohnya :
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPPUSy93fkxQSz6trZbL536ZkLBP5chn-X1my-RlavoEtXCyUmjGA7Lf-k2IB420GNSlxrsUsie5nhVWdv-rxSdn4tNAEbPjFZdVZtnUC8Gi3DlCv38PuOstNPwKhqL3H4W7beNDHzDQ4T/s400/orgex3.jpg 









SKEMA ORGANISASI
Skema atau bagan organisasi adalah suatu lukisan yang dimaksudkan untuk menggambarkan susunan organisasi baik mengenai fungsi, bidang, tingkatan maupun rentang kendalinya.
Macam-macam Skema Organisasi:
Berdasarkan teknik atau cara membuatnya:
· Skema organisasi Tegak Lurus dari atas kebawah
· Skema organisasi Mendatar dari kiri kekanan
· Skema organisasi gabungan Tegak Lurus dan Mendatar
· Skema Organisasi Lingkaran
· Skema Organisasi Gambar
Berdasarkan isi atau fungsi didalamnya:
· Skema Organisasi Fungsional:
Menjelaskan tentang letak dari fungsi-fungsi tugas dalam hubungannya dengan fungsi-funsi yang lain.
· Skema Organisasi Jabatan
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan jabatan masing-masing.
· Skema Organisasi Nama
Menjelaskan tentang garis wewenang yang harus dianut sesuai dengan nama-nama para pejabat yang bersangkutan.
· Skema Organisasi Nama dan Jabatan
Menggabungkan antara masing-masing jabatan dengan masing-masing nama para pejabat dalam suatu organisasi.
· Skema Organisasi Struktur
Menjelaskan tingkatan jenjang antara unit-unit dalam organisasi tersebut.
Perseroan Terbatas dahulu disebut Naamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.








Gambar Bagian Struktur Organisasi

Vertikal
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj75WB47FNJDc4WR_hzK3i9Q2bM8oV0eBggdJfcgjK2vaE0teQiXac3d_YNSg_cFtCRMDTt2d1em8UvkDFEchbLQDfwyeOp5pV2mzHg_wNxtLDpW-2bn3RoNgGbiDIxSxFMcaQZLRnumuM/s400/Organisasi1.jpg
Piramid
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSNLEoO1dhCxCg_8iRly8JBauDPJEAflkZJ6x0wb2tw-pV1v9h7-VG5xes9gitXja0rJNucYen2awgdFUEpiYI0hoiRKJOmEXkBmv2R5WCkczKcted21NrWrxl9K5zFaTBLfi7NNzHTdw/s400/piramida-sim.jpg















Melingkar

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigxfoiV6JyMq9BPvISKSqNP319kGQU9uuTsYjC2yuRxa_Frz6sBc9h6iiS1V_f_8TKMhiT4Gzpu8CiLuqwVRi7OauJKtBZ15vYbfDBl8hfjfUOJSHvRQkYcCBcDXkmf9vbb3u_1DvmckI/s400/savolainen1.jpg
Horizontal

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTwxcu70TEHVGaPPv5S1aE78pEcbD0xvcn0kU2Wc0ezLTBUzX7LSKNikVMuNEgg4Jm0eApG2Rmd7YBgGX_bwG3zxc9rXVBKlkoI4mgxIyEFaUzKlc2HMIb6k0kQ8KX7wH59WnvvFq2X3k/s400/organogram_horizontal.JPG










Ciri-ciri Organisasi :
Adapun ciri-ciri dari organisasi adalah

- Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
- Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
- Adanya tujuan
- Adanya sasaran
- Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
- Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
Manajemen Organisasi
Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pengertian organisasi telah banyak disampaikan para ahli, tetapi pada dasarnya tidak ada perbedaan prinsip, sehingga dapat saya simpulkan bahwa organisasi merupakan wadah dimana seseorang dapat saling berinteraksi dan komunikasi satu sama lain dalam membahas suatu masalah atau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.

Aktivitas Manajemen Organisasi

Secara khusus manajemen organisasi mempunyai dua tugas utama yaitu efektivitas dan efisiensi, dimana :
• effective is to do the right something. Dimana efektif merupakan pencapaian tujuan atau target.
• efficiens is to do the something right . sedangkan efisien adalah cara dalam mencapai tujuan atau taget tersebut dengan memperkecil pengeluaran atau pemborosan
Sehingga dalam menjalankan roda organisasi dengan menggunakan sedikit mungkin sumberdaya namun mencapai tujuan yang maksimal.
Syarat-syarat organisasi
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
• Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran sert
• Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
• Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
• Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
• Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
• Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan
• Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.