BAB
I . TEORI
A.MOTIVASI
TEORI
MOTIVASI MENURUT DOUGLAS MC GREGOR.
Douglas Mc Gregor menemukan teori X dan Y setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Ada empat asumsi yang dimiliki oleh manager dalam teori X, yaitu:
1. karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya
2. karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan
3. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal (asumsi ketiga)
4. sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu:
1. karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain
2. karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan
3. karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung-jawab
4. karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
Douglas Mc Gregor menemukan teori X dan Y setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Ada empat asumsi yang dimiliki oleh manager dalam teori X, yaitu:
1. karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya
2. karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan
3. karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal (asumsi ketiga)
4. sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi
Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada empat asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu:
1. karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain
2. karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan
3. karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung-jawab
4. karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
B. KOMUNIKASI
TEORI
KOMUNIKASI MENURUT LOUIS
FORSDALE
Menurut Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan “communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules”. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.
C.KONFLIK
TEORI
KONFLIK MENURUT ROBBIN
keberadaan
konflik dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu
atau kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi
maka secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik
tersebut telah menjadi kenyataan.
D.KEPEMIMPINAN
TEORI
KEPEMIMPINAN MENURUT MOEJIONO
Moejiono memandang bahwa leadership tersebut
sebenarnya sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang leadership sebagai
pemaksaan atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana
untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin.
E.PERKEMBANGAN KARIER
TEORI PERKEMBANGAN KARIR MENURUT GLINZBERG
Ginzberg,
Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) pada umumnya dipandang sebagai ahli pertama
yang melakukan pendekatan terhadap teori pilihan okupasi (occupational choice)
dari sudut pandang perkembangan. Tim ini, yang terdiri dari seorang ekonom,
seorang psikiater, seorang sosiolog, dan seorang psikolog, melakukan pengetesan
dan mengembangkan sebuah teori pilihan okupasi.
Dalam
mengembangkan teorinya, Ginzberg et al. menginvestigasi secara empirik sejumlah
sampel yang memiliki kebebasan memilih suatu okupasi. Sampel tersebut terdiri
dari laki-laki yang berasal dari kelas menengah ke atas di daerah perkotaan,
dari keluarga Protestan atau Katolik keturunan Anglo-Saxon, yang tingkat
pendidikanya berkisar dari kelas enam hingga pasca-sarjana. Karena pemilihan
sampel tersebut sangat terbatas, maka konklusi hasil penelitian ini hanya dapat
diaplikasikan secara terbatas pula. Secara spesifik, pola perkembangan karir
perempuan dan etnik minoritas ataupun mereka yang berasal dari daerah pedesaan
dan kaum miskin tidak menjadi bahan pertimbangan. Oleh karena itu, konklusi
yang dihasilkan dari studi ini belum tentu dapat diaplikasikan pada populasi
selain dari yang diwakili oleh sampel yang disebutkan.
Kelompok
Ginzberg menyimpulkan bahwa pilihan okupasional merupakan proses perkembangan,
yang pada umumnya mencakup kurun waktu selama enam hingga sepuluh tahun, yang
dimulai dari sekitar usia 11 tahun dan berakhir sesudah usia 17 atau awal masa
dewasa. Terdapat tiga periode atau tahapan dalam proses pemilihan okupasi yaitu
periode fantasy, tentative, dan realistic Dengan karakteristik sebagai berikut.
Tahapan-tahapan
atau Periode dalam Studi Ginzberg Periode Usia Karakteristik. Fantasi Masa
kanak-kanak (sebelum usia 11 tahun) Murni berorientasi bermain pada tahap awal.
Menjelang akhir tahap ini bermain menjadi berorientasi kerja. Tentatif Awal masa
remaja (usia 11-17 tahun) Proses transisi yang ditandai oleh pengenalan secara
gradual terhadap persyaratan kerja. Pengenalan minat, kemampuan, imbalan kerja,
nilai dan perspektif waktu. Realistik Pertengahan masa remaja (usia 17 tahun)
hingga awal masa dewasa Pengintegrasian kapasitas dan minat. Kelanjutan
perkembangan nilai-nilai. Spesifikasi pilihan okupasi. Kristalisasi pola-pola
okupasi.
BAB II. PEMBAHASAN
A.MOTIVASI
MOTIVASI adalah berasal dari pada
perkataan Bahasa Inggeris -"MOTIVATION". Perkataan asalnya ialah
"MOTIVE" yang juga telah dipinjam oleh Bahasa Melayu / Bahasa
Malaysia kepada MOTIF, yakni bermaksud TUJUAN. Di dalam surat khabar, kerap
pemberita menulis ayat "motif pembunuhan". Perkataan motif disini
boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan yang mendorong sesuatu pembunuhan
itu dilakukan.
B.KOMUNIKASI
Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada
pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang
dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan
menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum,
menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi
nonverbal.
C.KONFLIK
konflik
adalah percekcokkan, perselisihan, pertentangan. Konflik berasal dari kata
kerja bahasa latin yaitu configure yang berarti saling memukul. Secara
Sosiologis konflik diartikan sebagai proses social antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya.
D.KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dalam suatu
organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan atas berhasilnya suatu
organisasi atau usaha, sebab kepemimpinan yang sukses,
menunjukan bahwa pengelolaan suatu organisasi berhasil dilaksanakan dengan
sukses pula, berikut
ini artikel beberapa pengertian kepemimpinan yang coba saya posting.
Kepemimpinan (Leadership)
yang ditetapkan oleh seorang manajer dalam organisasi dapat diciptakan
integrasi yang serasi dan mendorong gairah kerja karyawan untuk mencapai
sasaran yang maksimal.
E.PERKEMBANGAN KARIR
Pengembangan karier adalah suatu
rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa
kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/ jabatan seseorang pekerja di
lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian rangkaian dari posisi/ jabatan yang
ditempati selama masa kehidupannya. Posisi itu ditempatnya selama kehidupannya,
sejak awal memasuki suatu organisasi/ perusahaan, sampai saat berhenti,
BAB
III. PENUTUPAN
1.KESIMPULAN
Jadi Hubungan Motivasi, Komunikasi, Konflik, Kepemimpinan, dan
Pengembangan Karier terhadap Kinerja sangat
berpengaruh karena di dalam dunia kerja tidak hanya mengandalkan kecerdasan
saja tetapi mengandalkan semangat, keinginan dan keihklasan dalam bekerja
sangat dibutuhkan. Didalam dunia kerja juga harus memiliki jiwa kepemimpinan
karena bukan tidak mungkin kalau kita akan menjadi sosok yang di patuhi, di
segani ,karena mempunyai peran penting dalam suatu kelompok. Dan pengembangan karieruntuk kinerja
kerja merupakan hal
yang penting, karena dengan
adanya pengembangan karier
dapat meningkatkan kinerja kerjanya.
2.
REFERENSI
http://zeincom.wordpress.com/2011/10/23/pkjsk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar